Laman

Kamis, 17 Juni 2010

persiapan pulang kampung




Saudaraku, teman yang nun jauh di sana di prantauan,
pastinya pada sibuk nie mau persiapan mudik (pulang kampung)
pulang kmpung yang tlah lama di tinggalkan pastinya bahagia brtmu kluarga,
sahabat hmm dan kekasihnya ^_^
pa lagi pulang kampung dngan membawa bekal yamg banyak untk saling berbagi,
dan oleh2. ya bgitulah kira2 suasana mudik "rame"

kalau kita rnungkan dari pngalaman mudik (pulang kampung)
kita bisa mngambil plajaran dan sdikit gambaran (TAMSIL)
di samping pulang kampung yang sifatnya "duniawi"
Kalau kita pun pasti akan pulang kampung yang pasti dan kekal
yaitu pulang kampung ke negri Akhirat.
dan brapa banyakah persiapan bekal kita untuk pulang kampung ke negri asal kita yang abadi ?
Allah pun mngingatkan pada kita agar mempersiapkan bekal untuk nanti :

"Hai orang-orang yang briman bertaqwalah pada Allah,
dan hendaklah stiap diri memperhatikan
apa yang tlah di perbuatnya untuk esok hari (AKHIRAT)... (QS.AL-HASYR:18)

orang yang pulang kampung dengan tida membawa bkal tentu tida bahagia,
akan sdih, apalagi pulang kampung yang abadi ke negri Akhirat
jika tida membawa bekal amal shaleh, tentu akan rugi,sdih dan mnyesal
karena tida brusaha mempersiaapkan bekal wktu hidup di dunia.
"sedangkan khidupan akhirat lebih baik dan kekal" (QS.Al A'la:17)

marilah kita slaku orang2 yang briman
agar mempersiapkan untuk bekal pulang kampung
ke kampung asal kita yaitu kampung AKHIRAT
karena orang2 yang briman bramal shaleh
dengan mempersiapkan bekal di janjikan Allah dngan kbahagiaan yang kekal,

"bagi mreka sungai2 yang mngalir di bawahnya.
mreka kekal di dalamnya. Allah rido tethadap mreka
dan mreka pun rido terhadap Allah itulah kberuntungan yang sangat besar. "
(QS.AL maidah:19)
maha benar Allah dngan sgala firmannya.

TAqabbalallahu minna wa minkum (smoga Allah mnrima amal kita)


Wallahua'lam

Selasa, 15 Juni 2010

Renungan




Banyak orang yang tau tentang kebaikan,namun sedikit yang melakukan kebaikan di antara orang banyak.
Seandainya seseorang tau dan mengerti apakah itu seorang hamba. Maka dalam diamnya adalah dzikir, dan ucapannya adalah Tafakur.
Ketahuilah bahwa Allah swt itu sangat dekat dengan kita, bahkan lebih dekat dari urat nadi leher kita.